MIDI LENGKAP GRATIS

Showing posts with label gitar elektrik. Show all posts
Showing posts with label gitar elektrik. Show all posts

Wednesday, July 8, 2015

GITAR BUATAN ANAK BANGSA YANG TERSOHOR HINGGA KE MANCA

Setelah saya kupas beberapa merk gitar buatan negeri orang...kini tiba saatnya untuk mengupas gitar buatan anak negeri...yang kualitasnya tak kalah sama gitar brand buatan manca...
Berikut beberapa merk gitar lokal..yang saya rangkum dari pelbagai sumber..

Siapa bilang anak negeri tak mampu berprestasi..
Ini buktinya...
Cekidot.....

1.Gitar RADIX buatan tangerang.

radix guitar di indonesiaproud wordpress com
Anda penggemar gitar? Pernahkah anda mendengar atau mengetahui merek Radix? Gitar lokal produksi Tangerang, Banten ini ternyata sudah menembus pasar Eropa. Tiap bulan produk Radix dikirim ke sebuah distributor gitar di Belanda. Di balik kesuksesan Radix, ada sebuah cerita panjang.
“Awalnya saya ingin beli gitar. Tapi untuk gitar kualitas bagus harganya mahal dan budgetnya tidak mencukupi. Lantas saya berpikir, kalau orang lain bisa membuat gitar, mengapa saya tidak? Saya ini memang orangnya suka ngoprek,” kata Toein Bernadhie Radix, sang pemilik.

Toein kemudian membeli berbagai bahan dan alat untuk membuat gitar. Ternyata membuat gitar tidak semudah yang dibayangkannya. Sempat beberapa kali mencoba dan gagal, akhirnya dia berhasil membuat gitar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Tapi, uang yang dia keluarkan justru berlipat dari harga gitar yang diinginkan.
“Waktu itu gitar yang saya inginkan itu harganya sekitar Rp 8 juta. Itu untuk kualitas yang bagus. Nah, dari coba-coba bikin sendiri itu justru habis sekitar Rp 20 juta. Tapi puas dan saya jadi bisa membuat gitar,” kenangnya.
Dari coba-coba tersebut kemudian Toein berpikir ingin dan harus membuat gitar untuk dikormesialkan. Sebab, uang yang dia keluarkan untuk eksperimen cukup besar.
Pada 2003, ia memulai usaha produksi gitar. Toein berkenalan dengan Ridho dan berkolaborasi untuk mengembangkan gitar dengan merek Marlique.
Perlahan tapi pasti usaha Toein yang berkolaborasi dengan Ridho berkembang dan bisa memproduksi hingga 200 gitar elektrik per bulannya. Namun, pada 2008 terdapat perbedaan visi antara Toein dan Ridho yang akhirnya membuat kongsi mereka bubar dan merek Marlique tidak dilanjutkan. Terlanjur cinta dengan usaha produksi gitar, Toein kemudian membuat brand sendiri, yakni Radix, yang diambil dari nama belakangnya.
toein radix di indonesiaproud wordpress com“Waktu itu berat juga, karena harus memulai dengan brand baru. Meski jaringan bisnis ada, tapi tetap harus memulai dari awal, termasuk pembayaran dari distributor yang mundur,” kata Toein.
Meskipun terasa berat harus mulai membangun brand dari awal,  Toein tak patah arang. “Saat itu saya berpikir, untuk brand baru ini saya harus meningkatkan kualitasnya. Tapi harga tidak boleh naik,” katanya.
Meskipun margin keuntungannya menurun, tapi cara ini berhasil. Brand Radix mulai menanjak di pasaran Indonesia. Melalui promosi via website, pasar Radix semakin melebar. Beberapa butik musik di Eropa mulai menjadi pelanggan Radix hingga akhirnya ia bekerja sama dengan distributor dari Belanda.
“Sebelumnya sudah ada beberapa pembeli dari Finlandia, Swedia dan beberapa negara Asia. Tapi mereka pesanannya tidak rutin tiap bulan kita tidak bisa mengontrol harga. Pada 2012 lalu kita kerjasama dengan distributor dari Belanda dan saya bisa ikut mengontrol harga. Saya tidak mau harga gitar Radix terlalu mahal,” katanya.
Nama Radix sekarang memang sudah dikenal di Indonesia maupun di mancanegara. Salah satu cara Toein untuk mempromosikan Radix adalah dengan cara bekerja sama dengan para gitaris. Beberapa nama beken pun menjadi pengguna Radix seperti Bluey Incognito, Buluk Superglad, Eet Sjahranie Edane, Edwin Cokelat, Farri Ikhsan the SIGIT, Iwan St Locco, Rama Nidji dan Sony JRocks.
Cara tersebut ternyata sangat efektif untuk meningkatkan pamor Radix. Toein sendiri mengaku hanya sekali memasang iklan di media cetak. Selebihnya menggunakan cara kerja sama untuk branding produknya dan ternyata sukses.
Saat ini produksi Radix sekitar 120 gitar per bulan dan 50% dipasarkan di Eropa. Omzetnya menacapai Rp 250 juta per bulan, tapi itu tak membuat Toein berpuas diri. Ia berencana mengembangkan produknya, yaitu gitar akustik dan ia sudah survei untuk bekerja sama dengan perajin kecil di daerah Solo.
“Rencananya tahun ini mulai produksi gitar akustik. Bekerja sama dengan perajin di Solo. Segmennya kelas menengah ke atas agar tidak mematikan perajin kecil di sana. Kalau menengah ke bawah itu rezeki mereka,” tutup Toein

2.Gitar Genta
   Produk lokal..tapi berkualitas internasional.. 
Satu lagi yang membuat kita bangsa Indonesia patut berbangga. Gitar Genta gitar asli buatan Indonesiamampu di sejajarkan dengan gitar-gitar berkualitas buatan luar negeri. Gitar Genta di produksi di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Di produksi oleh PT. Genta Trikarya. Anda bisa membuka website resminya diwww.gentaguitar.com.

Sejarah gitar Genta di mulai dari seorang bernama Ki Anong Naeni, seorang empu gitar dari Bandung. Pada awalnya beliau adalah seorang ahli mekanik dan elektronik. Beliau sempat bekerja pada sebuah pabrik mesin milik perusahaan Belanda pada tahun 40-an. Dan sempat pula bekerja di pabrik Nasional Gobel. Dan kemudian bersama sahabat beberapa orang, beliau mendirikan pabrik gitar Genta dan beberapa pabrik gitar lainnya di daerah Bandung. Kemudian beliau bertemu dengan Raden Mahyar dan membuat gitar 17 fret yang hanya di buat 3 buah saja. Konon gitar tersebut satu telah dibawa ke Perancis, satu lagi dibawa ke Malaysia, dan satu lagi masih ada di keluarga Raden Mahyar di Bandung. Saat ini beliau sedang istirahat bekerja dari tempat workshopnya (secco handmade guitar) di Jalan Tanjung 13 Bandung karena sudah mulai sakit dan harus lebih banyak istirahat.


Ki Anong Naeni

Namun sayang, saat ini produsen gitar lokal sedang bersaing dengan produsen gitar asal Korea dan China. Karena mereka memborong kayu-kayu lokal terbaik untuk pembuatan gitar. Para produsen lokal kalah bersaing karena para produsen asing berani membeli kayu dengan harga yang lebih mahal. Padahal dari segi kualitas Gitar Genta jauh melebihi gitar-gitar buatan Korea dan China. Kualitas Gitar Genta bisa di sejajarkan dengan gitar-gitar buatan inggris. Oleh karena itu Gitar Genta sudah sejak lama dipercaya untuk membuat gitar-gitar merk internasional sepertiBrunswickTimberlineFaith, danBabicz. Berikut proses pembuatan gitar Genta :



Beberapa musisi yang tercatat pernah menjajal gitar Genta di antaranyaPretenders, Tim Palmieri, Steve Wilson, Nugie, Ireng Maulana, Pongki, bahkan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono juga menggunakanya.

Berikut beberapa koleksi gitar Genta :


Genta Classic


Genta Folk


Genta Jazz


Genta Bass

sumber : gentaguitar.com
com


3.Gitar RICK HANES YANG MENDUNIA 



gitar_Utama
Pernah tahu gitar Rick Hanes? Ya, gitar elektrik ini berbeda dengan jenis gitar elektrik lainnya. Gitar Rick Hanes tidak menggunakan efek untuk menghasilkan distorsi nada. Namun, gitar jenis ini sebagai penghasil suara menggunakan gadget, kebetulan adalah gadget keluaran Apple.
Berkat inovasi itulah yang mengantarkan gitar  produksi Tambak Sawah, Waru, Sidoarjo tersebut mendapat tempat terhormat dalam belantika musik dunia. Hal ini terlihat dari prestasi yang di raih gitar Rick Hanes dalam salah satu event tahunan, Rick Hanes meraih 4 gelar dan predikat Guitar of The Year 2012 oleh www.guitar-planet.co.uk. Bukan hanya itu, pada kesempatan tersebut Rick Hanes berhasil menggusur Gibson, Fender, dan Ibanez yang lebih dulu dikenal di dunia.
Di balik kesuksesan Gitar Rick Hanes, adalah lelaki bernama Doddy Hernanto atau akrab dipanggil Mr. D. Dalam menciptakan karyanya ini Mr. D dibantu adik iparnya, Tommy Kaihatu. Dimana usaha yang dijalankannya baru 2 tahun itu bisa bersaing dengan brand ternama yang ada didunia. Mr. D selaku VP Artist Relationship and Business Development, Rick Hanes, menyatakan, gitar yang diproduksi lima seri tersebut fokus mengincar pasar Amerika dan Eropa sehingga penghargaan ini merupakan kebanggaan tim produksi Rick Harnes.
Sebelum menjalankannya, Mr. D dan Tommy melakukan riset selama dua tahun untuk bisa belajar dan menghasilkan gitar dengan kualitas baik. Dia merasa mendapat banyak pelajaran berharga dari studinya itu. Mulai bahan baku sampai pemilihan nama merek, juga proses pembuatannya. Setelah riset dirasa cukup, Mr. D merumuskan kembali konsep gitar idamannya bersama sang adik, Tomy. Dari situ, tercetuslah nama brand produk kebanggaan mereka, yakni Rick Hanes.
gitar_5Pria asal Surabaya ini, selain piawai bermain gitar menggunakan satu jari merupakan pencetus ide, untuk mengintegrasikan iPhone atau iPod Touch ke dalam sebuah gitar. Mr. D sendiri merupakan endorser gitar merk Rick Hanes “Mr. D Series”, yang satu-satunya di dunia mengintegrasikan gadget secara langsung pada bodi gitar. Smartphone ternyata dapat mengganti fungsi part penunjang (seperti efek), dalam menghasilkan bebunyian yang tak mungkin bisa dihasilkan dari gitar konvensional, cara ini hanya bisa dilakukan pada gitar-gitar yang telah di konversikan dengan fungsi aplikasi pada Smartphone. Dia menambahkan, di Indonesia gitar jenis ini dikembangkan melalui tangan Thomas Kaihatu, sudah mulai diproduksi masal dan merupakan salah satu produk dari gitar Rick Hanes.
Sejauh ini, pihak Mr. D masih berusaha untuk terus mengembangkan perusahaan salah satunya memproduksi gitar case, selain itu Mr. D ingin menciptakan gitar dengan menempelkan dua device yaitu ipad dan ipod pada gitar. yang tentunya optimistis mampu menggeser pesaing industri gitar asing yang banyak dipakai masyarakat Indonesia. Mr. D menegaskan, gitar yang diproduksi di kawasan Tambak Sawah Sidoarjo Jatim tersebut adalah murni buatan tangan masyarakat lokal di Indonesia khususnya Jatim. Ia berharap agar semakin banyak karya-karya anak bangsa yang kreatif bisa di kenal dunia.
Untuk menjaga kualitas, kata Doddy pabrik gitar biasanya menerapkan tiga hal penting dalam produknya. Yakni, play ability, sound character, dan estetika. Namun, baginya, itu belum cukup. Karena pihaknya juga menambahkan dua unsur yang tidak kalah penting. Yaitu, durability dan strength.
Begitu juga dalam teknologi, mereka ingin menjadi pionir sebagai produsen gitar canggih. Karena itu, Doddy selalu memberikan space dalam produknya untuk dihubungkan dengan teknologi terkini. Yang terbaru, mereka bekerja sama dengan Seymour Duncan, perusahaan pembuat teknologi gitar dan efek ternama asal AS.
Teknologi itu sudah dirasakan banyak gitaris andal Indonesia. Di antaranya, dewa gitar Indonesia I Wayan Balawan, Taras Bistara (gitaris TRIAD), Aji Broken Bone, Donny Suhendra, dan Irul Five Minutes. “Yang cukup membanggakan, pabrik kami sempat dikunjungi dan dipuji Buddy Blaze, perancang gitar Jimmy Page dari Led Zeppelin. Karena itu, saya berharap kita mau mencintai produk negeri sendiri. Sebab, belum tentu produk dari negara maju lebih hebat dibanding karya anak bangsa,” paparnya.

4.Gitar Stranough
USAHA GITAR STRANOUGH BERMODAL RP 7 JUTA
Kenekatan Muhammad Satria Nugraha menjual sepeda motornya seharga Rp 7 juta untuk berbisnis gitar berbuah keberhasilan. "Stranough", begitu dia memberi nama merek usahanya, kini berkembang besar.

Pada 2003, Hanung Squad, begitu dia biasa disapa, akhirnya membuat usaha gitar kecil-kecilan. Berbekal pengetahuannya tentang gitar, dia bersama rekan-rekan pemain gitar juga menjalani usaha tersebut. Pada 2005, "Stranough" resmi menjadi perusahaan berbadan hukum.

"Hanung sudah mulai sejak tahun 2003. Mula-mula usaha gitar custom ini hanya berjalan kecil-kecilan. Tapi semua serba kebetulan. Kami bisa jadi seperti sekarang ini,” kata Denny, sahabat Hanung, sekaligus manajer saat ini.

Menurut Denny, pada dasarnya Stranough berprinsip bekerja sambil belajar. Tidak ada pendidikan khusus yang dienyam tiap pembuat gitar di sana. Semua pembuat gitar di Stranough rata-rata mantan pemain gitar.

Tidak hanya mencakup pasar dalam negeri, pasar dunia juga sudah mulai dirambah toko gitar custom satu ini. Negara-negara seperti Belanda, Jepang, serta Singapura sudah menjadi langganan gitar buatan Stranough.

“Ekspor kita mulai sekitar tahun 2007. Negara pertama tempat gitar buatan kita diekspor adalah Belanda. Serba kebetulan memang, kami bertemu konsumen di dunia maya. Kami tawari, dan mereka tertarik. Konsumen tersebut masih memesan hingga saat ini,” tambah Denny.

Terhitung tujuh tahun sejak didirikan, Stranough dapat dikatakan memiliki kemajuan sangat pesat. Pasalnya, penjualan gitar custom buatannya bisa terjual rata-rata 70 per bulannya. Dengan penjualan gitar sebanyak itu, Stranough bisa menghasilkan keuntungan rata-rata Rp 300 juta tiap bulan.

Akan tetapi, kata Denny, kegiatan ekspor belum bisa dimaksimalkan, karena kini sedang merancang gitar massal untuk memenuhi tuntutan konsumen yang semakin lama semakin banyak.

“Untuk 'mass product' sedang kami rancang. Jika sudah tercapai, kami bisa menghasilkan satu gitar per 15 menitnya. Kalau konsumen terlalu lama menunggu juga kasihan,” kata dia.

Jika itu terwujud, maka akan menjadi hal yang berbeda dengan pembuatan gitar di sana selama ini yang dibuat dengan keterampilan tangan.

“Hingga saat ini pembuatan gitar masih 'hand made'. Itu memakan waktu yang agak lama. Jika menggunakan mesin, kami bisa peroleh satu gitar per 15 menitnya,” kata dia.

Denny pun menambahkan, prioritasnya adalah akurasi tiap-tiap gitar yang diproduksinya. Percuma jika hanya menghasilkan banyak barang tapi hasilnya tidak memuaskan.

Keunikan gitar custom ini ada pada karakter masing-masing orang yang hendak membuatnya. Setiap orang, menurutnya, jiwanya berbeda-beda. Untuk itu gitar ini cukup digandrungi oleh kaum muda.

“Kebanyakan problem utama ada pada warna gitar itu sendiri. Kebanyakan orang datang dengan menginginkan warna-warna yang tidak disediakan vendor-vendor gitar kebanyakan. Merah muda misalnya,” kata dia.

Tidak hanya itu, pilihan bahan juga menjadi alasan konsumen untuk membuat gitar custom. Bahan baku gitar yang bisa dikombinasikan satu sama lain bisa menghasilkan kreasi tersendiri dalam setiap produksinya.

Lebih dari itu, Stranough bukan tanpa kendala. Seringkali konsumen merasa tidak puas dengan gitar buatan perusahaan itu. Namun, menurut Denny, hal tersebut ada pada masalah setting gitar yang dikehendaki tiap pemainnya.

“Bohong jika kami tidak pernah mendapat komplain dari konsumen. Tapi sejauh ini, konsumen biasanya komplain mengenai melesetnya settingan gitar yang hendak dibuatnya. Tapi biasanya kami langsung benahi,” katanya.

Untuk persaingan usaha, Denny juga yakin, pasar gitar custom buatan Stranough masih tidak ada saingan. Pasalnya, kebanyakan toko pembuat gitar yang ada di Bandung tidak mengambil segmen anak muda.

“Segmen yang kami sasar adalah anak-anak muda. Di Bandung, kebanyakan pembuat gitar custom tidak menyasar segmen tersebut. Namun sekalipun ada, kami siap bersaing,” kata dia membedakan kreativitas kelompok dia dengan sesama pembuat gitar di Bandung.

Keberhasilan Stranough dalam berwirausaha di bidang gitar custom ini pun membuatnya dinobatkan menjadi salah satu enterpreneur terbaik versi Mandiri Fiesta serta Dji Sam Soe

Sumber: antarajawabarat.com

Nahh..itu lah beberapa merk gitar buatan anak bangsa yang bisa disejajarkan dengan gitar gitar buatan mancanegara... 
Silahkan bro n sist pilih sendiri..
Mau yg produk lokal..monggo..
Mau yg buatan luar negeri ya silahkan...
Tp jangan lupa..
Bersikaplah bijaksana sesuai isi dompet anda...:-D








Tuesday, June 30, 2015

BEBERAPA MACAM MERK GITAR BUATAN LUAR NEGERI

Disamping merk gitar ibanez dan fender yg telah saya kupas dipostingan sebelumnya..
Masih ada beberapa merk gitar buatan manca yg cukup terkenal dikalangan musisidunia..
Berikut ini beberapa merk yg akan saya oprek abis..diantara bejibunya merk gitar yg ada dipasaran..


1. Jackson


Jackson adalah merek gitar listrik terkenal yang menyandang nama pendirinya Grover Jackson.
Berawal dari  Wayne Charvel yang menjual Charvel Guitar Repair dari Glendora, California pada tahun 1970 untuk memperkuat bisnis Charvel.

Dengan kepemilikannya sendiri, Jackson tidak tertarik mempertahankan nama lama. Lalu lahirlah Jackson Guitars. Dari tahun 1979 sampai 1986 perusahaan yang berlokasi di San Dimas, California. Mereka membuat gitar di lokasi ini sampai kemudian perusahaan ini bergabung dengan IMC, atau International Music Corporation. Kini, Fender memegang hak atas label Charvel dan pabrikan gitar yang sama dengan model awal yang dibuat di lokasi San Dimas.



 Sepanjang kejayaan musik heavy metal tahun1980an, merek Jackson termasuk salah satu yangmempunyai kwalitas tinggibuatan amrik dandiendors oleh gitaris terkenal.  Gitar Jackson yangjuga paling dikenal dengan gitar Rhoads-V yangmereka buat dengan mendiang Rhandy Rhoads,mantan gitaris Quiet Riot dan kemudian Ozzie Osborne. Randy Rhoads memiliki penggemar setia sehinggagitar ini cukup banyak diburu.

 Tahun 1990an, membawa perubahan trend musik. Gitar Jackson mulai memproduksi gitar yang lebih murah, yakni versi Asian made. Dengan design yang dibuat lebih menarik dan dapat diakses oleh pembeli sampe kalangan bawah.
Tahun 2002, Fender Musical Instrument Corporation membeli Jackson/Charvel, dan operasionalnya dipindahkan ke pabrik Fender di Corona, California.
Tentang gitar Jackson:
- Dari dulu sampe sekarang, gitar Jackson mempunyai ciri khas yang ramping, designnya elegan, dengan motif fitur yang agressif, cocok dan identik dengan musisi hard rock dan metal.
- Gitar Jackson “Profesional series” adalah sebuah tanda yang menunjukkan versi Jepang, yang terbuat dari banyak model Amrik yang populer. Jadi semua gitar Jackson dengan tanda “Profesional” di headstocknya itu dibuat di Jepang.
- Gitar Jackson “Performer” adalah tanda yang menunjukkan model lama Jackson, yang diproduksi selama pertengahan 1990an di pabrik2 Asia (awalnya Korea, kemudian Jepang).


Musisi2 terkenal dan endorser Jackson diantaranya:
Phil Collen (Def Lepard), Mark Morton(Lamb of God), Dave Murray dan Adrian Smith (Iron Maiden), Dave Mustaine (Megadeth), Pat O’Brie (Cannibal Corpse), Criss Oliva (Savatage), Mille Petrozza (Kreator), Twiggy Ramirez (Marilyn Manson), Randy Rhoads (Ozzy Osbourne dan Formerly Quiet Riot), James Root (Slipknot dan Stone Sour), Antonio Rucci of (Count Your Blessings), Richie Sambora (Bon Jovi), dan masih banyak lagi termasuk juga Prisa ( gitaris cewek Indonesia).
Richie Sambora (Bon Jovi)

Twiggy Ramirez (Marilyn Manson)

Prisa


2. ESP

 Pada tahun 1975, Hisatake Shibuya membuka toko yang disebut Electric Sound Products (ESP) di Tokyo yang menyediakan suku cadang kustom untuk gitar. Pada tahun 1976, ESP mendapat reputasi sebagai penyedia komponen pengganti berkualitas tinggi. Dan saat itu ESP juga mulai memproduksi gitar di bawah dan Navigator merek ESP di pasar Jepang.
Suku cadang ESP pertama kali diperkenalkan ke AS pada tahun 1983. ESP mulai menyusun instrumen custom untuk musisi lokal New York, antara tahun 1984 dan 1985. Di antaranya musisi2 itu adalah Page Hamilton (Helmet), Vernon Reid (Living Warna), Vinnie Vincent & Bruce Kulick (KISS ), dan Ronnie Wood (The Rolling Stones). Pada saat ini, ESP juga memperkenalkan Seri 400 sebagai lini produksi yang pertama didistribusikan di AS .
Pada tahun 1986, George Lynch menemukan ESP saat tur di Tokyo. Lynch masuk ke sebuah toko ESP mencari neck pengganti dan mengetahui bahwa ESP juga menyediakan gitar custom. Akibatnya dibuatlah ESP yang terkenal yaitu  ESP Kamikaze. ESP segera memperkenalkan Standar M1, MI Custom, Horizon Custom, dan bass Surveyor ke pasar.

Pada tahun 1993, ESP memindahkan kantor pusatnya lagi tapi kali ini pindah ke Los Angeles. Di sana, ESP membuka kantor di Sunset Blvd. di Hollywood . Pada tahun 1996, LTD diciptakan untuk menghasilkan produk ESP berkualitas tinggi. Namun beberapa saat setelah pengenalan LTD Korea dan Indonesia made, ESP menghentikan penjualnnya yang mayoritas instrumen buatan Jepang andalannya di Amerika Serikat karena harga masalah ekspor ke Amrik.

ESP Iron Cross

Pada tahun 2002, ESP berkempang pesat dan menduduki peringkat atas di industrial instrumen musik. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pembelian Fender dari Jackson Guitars , yang merupakan salah satu saingan ESP sepanjang tahun 1980 dan 1990-an.
Dengan adanya peristiwa itu, banyak Jackson endorser beralih ke ESP, karena desain mereka sangat menarik, dan hampir menyerupai aslinya baik dari segi kwalitas gitar dan bassnya. Hal ini telah memicu sebuah perseteruan antar sesama players. Players Jackson menganggap ESP sebagai instrumen rendah dan menjiplak, sedangkan ESP mengatakan hal yang sama tentang Jackson.


Beberapa musisi yang meninggalkan Jackson untuk berpaling ke ESP adalah termasuk Dave Mustaine (Megadeth), Adam Darski (Behemoth), Alexi Laiho dan Latvala Roope (Children of Bodon), Dan Jacobs dan Travis Miguel (Atreyu), Galder dan Silenoz (Dimmu Borgir).
Adam Darski (Behemoth)
Galder dan Silenoz (Dimmu Borgir)

Tentang ESP:
- ESP adalah salah satu produk gitar yang terkenal di era musik Trash Metal pada 1980an disamping Jackson.
- Musisi2 klas dunia yang menggunakan ESP (endors) diantaranya adalah:
Michael Paget (Bullet for My Valentine), Michael Devin (white Snake), Rob Caggian (Anthrax), Damian Marley (anaknya Bob Marley), Aaon Julison (Kid Rock), dsb. Dan juga musisi yang sebelumnya dari Jackson: Dave Mustaine (Megadeth), Adam Darski (Behemoth), Alexi Laiho dan Latvala Roope (Children of Bodon), Dan Jacobs dan Travis Miguel (Atreyu), Galder dan Silenoz (Dimmu Borgir).

- Produk ESP Original series mempunyai 3 seri utama, yaitu tipe Edward, Grassrot dan Navigator.
ESP seri Edward menghasilkan tone yang sedang hingga tinggi mirip seperti ESP Seri Standard.
ESP seri Grass Root lebih ke segment “value oriented” dan sepertinya seri Grass Roots adalah versi generik dari versi LTD.


ESP Navigator adalah versi replika dari gitar dan bass Gibson ataupun Fender.


- Ada lagi beberapa model seri gitar ESP, seperti Model Truckster-nya James Hetfield, dibuat sebagai penghormatan hari jadi perusahaan yang ke 30. Model lainnya seperti, AX series, Standard Series, Mirage Series, Xtone Series, dan Signature Series.
Tergantung dari target pasar (yakni Asia, Amerika, Eropa) dan merek (ESP, LTD atau Xtone), berbagai model diatur dalam seri pemasaran.


3. PRS

PRS singkatan dari Paul Reed Smith, adalah produsen gitar Amerika yang berkantor pusat di Stevensville, Maryland. PRS Guitars didirikan oleh gitaris dan luthier Paul Reed Smith pada tahun 1985. Paul Reed Smith Guitars adalah produsen terkemuka gitar listrik high-end.
Gitar PRS, awalnya dibuat untuk pemain gitar lokal, kemudian menjadi sangat dihargai oleh musisi dan kolektor di seluruh dunia.
PRS JA-15
PRS memiliki ciri khas sound modern, keluaran suaranya lumayan halus dan sustain yang dihasilkan juga cukup dalam. Bobotnya sendiri tergolong ringan, hingga pemain dengan mudah bisa beraksi di atas panggung tanpa harus terganggu oleh bobot gitar. Karena berkarakter modern, PRS juga cocok untuk penggunaan musik rock atau metal.
PRS JA-15


PRS SE Custom
PRS terkenal akan gitarnya yang berkarakter dan juga… mahal.
Tapi mulai tahun 1990 membuat gitar kelas low-end yang harganya bersahabat, tapi tetap tidak mengorbankan kualitas, yaitu PRS Student Edition (SE) models.
      PRS SE memang diciptakan bagi gitaris pemula yang ingin beranjak profesional serta sensitif dengan harga.
Untuk PRS Custom, dibuat di Korea, tapi tetap memiliki standar kualitas sama dengan PRS buatan Amerika.

Yang menarik, tidak seperti gitar low-end lainnya, PRS SE Custom ini memiliki konstruksi bolt-on pads neck seperti gitar kelas berat. Selain itu, gitar ini menggunakan kayu mahogany pada bodi belakang dan dilapisi dengan maple.

Musisi yang memakai gitar PRS antara lain:
Orianthi, Dave Navaro, Al Di Meola, Carlos Santana, Mark Tremonti , dsb. Termasuk juga Andra Ramadhan (Andra and The Backbone) dan Dewa Bujana (Gigi).
     Orianthi

 Andra Ramadhan (Andra and The Bbackbone)


4. Gibson

Orville H. Gibson (1856, Chateaugay, New York – 21 Agustus 1918, Ogdensburg, New York) adalah seorang luthier (ahli reparasi senar) yang mendirikan Gibson Guitar Corporation di Kalamazoo, Michigan pada tahun 1902. 
Ia ahli pembuat gitar, mandolin dan instrumen lainnya.

  
     Les Paul adalah sosok pencetus yang berhasil mengubah wajah musik modern lewat penemuannya dalam pengembangan alat musik gitar. Dulu orang mengenal Paul sebagai seorang musisi sebelum dia menjadi seorang penemu. Dia juga sempet gabung dalam grup musik Les Paul Trio.  Bersama perusahaan gitar ternama Gibson, dia merilis sebuah gitar Les Paul Goldtop, kemudian diikuti Les Paul Custom dan Les Paul Standard yang sering dimilikioleh gitaris populer masa kini.
Gibson Les Paul punya Slash


Keluarga Gibson Guitar, adalah termasuk merk: Epiphone, Dobro, Valley Art, Kramer, Steinberger, Oberheim, Tobias, Singerland, Maestro, Take Anywhere Technonolgy, Echoplex, Electar Flatiron, dan banyak lagi.
Beberapa musisi yang pake gitar gibson diantaranya adalah Jimmy Page, Slash (GNR, Velvet Revolver, Snakepit), James Hetfield (Metallica) 

     Ada jenis gitar Gibson yang dapat menyetem dirinya sendiri (self-tuning guitar). Sebuah instrumen gitar yang dapat mendeteksi kesalahan nada sebuah dawai gitar secara otomatis dan langsung mengubah setelan senar tersebut ke pitch nada yang benar. Alat diciptakan agar mampu menyimpan enam macam jenis tuning gitar favorit gitarisnya. Gitar ini dijuluki Gibson Robot Guitar… tersedia dalam 2 versi, Gibson Les Paul dan Gibson SG. Didemokan oleh Mike Peters, vokalis dan gitaris dari grup musik The Alarm, band besar dari Wales di era 1980-an yang terkenal dengan lagu rock “Sixty-Eight Guns”.

Sekilas tentang gitar Gibson:
- tonenya, rock abis.
- kalo udah dikasih distorsi pasti berat suaranya, mantep deh… 
- mid sama treblenya juga pas banget.
- Soal harga sih emang sedikit mahal.. tapi kan bergengsi…hehe.. asli, ini soal selera juga kan..
- ada beberapa serial gibson yang pas buat cewek (LP Goddess, SG Goddess, LP Vixen). 
- kalo harga yang rada murah bisa pilih yang serinya Epiphone.
- kualitas pengerjaan juga perfect.
- akses ke fret tinggi rada susah (buat yg LP), tapi kalo SG maen sampe fret bawah pasti    nyampe..
- agak sedikit berat buat yang keluaran Les Paul ( >6kg-an), tapi yang SG rada ringanan kok.. 

Guitar Gibson Les Paul Goddess (pas buat cewek)  :* hehehee